Jumat, 12 April 2013

Kota Ur Ditemukan, Muasal Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim atau Abraham, dikisahkan dalam kitab-kitab suci samawi diperintahkan untuk hijrah, keluar dari kota kelahirannya oleh Tuhan, Allah SWT.  Ia dijanjikan tanah yang lebih baik untuk kelangsungan kaumnya sebagai penyembah Tuhan yang monolitik.

Menarik, para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kompleks bangunan dekat kota kuno Ur di Irak selatan, yang menjadi tempat tinggal dari Nabi Ibrahim.
 
Struktur itu diduga menjadi pusat pemerintahan Ur sekitar 4.000 tahun lalu. Menurut Alkitab, masa itu Abraham tinggal di sana sebelum berangkat menuju Kanaan.

Kompleks itu dekat lokasi Ziggurat yang sedang direkonstruksi, atau kuil Sumeria, kata Stuart Campbell dari Departemen Arkeologi Universitas Manchester, yang memimpin penggalian.

"Ini adalah penemuan yang menakjubkan," kata Campbell, Kamis, 4 April 2012. Kompleks itu begitu luas, sekitar ukuran lapangan sepak bola atau sekitar 80 meter di setiap sisi. Para arkeolog mengatakan kompleks seukuran dan seusia itu merupakan hal yang langka.

"Tampaknya itu adalah semacam bangunan publik. Ini mungkin merupakan gedung administrasi, mungkin memiliki hubungan agama atau pengawasan barang ke kota Ur," katanya kepada The Associated Press.

Kompleks ruangan di sekitar halaman besar itu ditemukan 20 kilometer dari Ur, ibu kota terakhir dari dinasti kerajaan Sumeria yang peradabannya berkembang 5.000 tahun yang lalu.

Artefak ditemukan di situs purbakala dekat rumah Nabi Ibrahim.Campbell mengatakan salah satu artefak yang mereka temukan adalah sebuah plakat liat berukuran 9 sentimeter yang menunjukkan seseorang mengenakan jubah panjang mendekati tempat suci.

"Selain artefak, situs itu dapat mengungkapkan kondisi lingkungan dan perekonomian daerah itu melalui analisis sisa-sisa tanaman dan hewan," ujar tim arkeologi.

Penggalian dimulai bulan lalu ketika satu tim Inggris beranggotakan enam orang bekerja sama dengan empat arkeolog Irak memelakukan penggalian di Tell Khaiber, provinsi Thi Qar, sekitar 320 kilometer di selatan Baghdad.

Tim Campbell adalah penggalian arkeologi tim Inggris pertama di Irak selatan sejak tahun 80-an. Penggalian itu juga diarahkan oleh Dr Jane Moon dari Manchester University dan arkeolog independen Robert Killick.

Dekade perang dan kekerasan telah membuat arkeolog internasional menjauh dari Irak, yang menjadi lokasi banyak situs arkeologi yang belum tereksplorasi. Namun, penggalian itu menunjukkan bahwa misi kolaboratif tersebut masih mungkin dilakukan di beberapa bagian Irak yang relatif stabil, seperti yang didominasi Syiah di selatan.

Penemuan-penemuan tersebut semakin mengungkap sejarah manusia berabad lalu, ketika paganisme masih dianut sekian banyak orang, ketika kitab-kitab suci belum lahir di muka bumi.




 
Sumber:
tempo

10 Inovator Muda yang Brilian

Yang muda yang berkarya. Kalimat itu sepertinya tepat ditujukan kepada anak-anak usia muda, namun mampu mengundang decak kagum dunia dengan berbagai karya dan prestasi yang dihadirkan.

Mengapa dikatakan tergolong muda, karena memang para technocrats ini usianya tidak lebih dari 15 tahun. Dilansir mashable, berikut adalah 10 Inovator Cilik di Dunia dari usia tujuh sampai dengan 15 tahun, mulai dari game sampai aplikasi anti intimidasi, yang mereka ciptakan, dan berhasil membuat mata dunia terperangah dibuatnya.



1. Nick D’Aloisio
mybroadband.co.za 
Di usianya yang baru 15 tahun, Nick D’Aloisio menciptakan TRIMIT yaitu sebuah aplikasi iOS yang dapat meringkas konten web agar lebih singkat untuk digunakan di berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Tumblr.

Fast Company menarik D’Aloisio selama satu bulan untuk mengembangkan penelitian mengenai aplikasi alogaritma. Biasanya jenis penelitian yang memakan jutaan dolar ini dilakukan untuk program Magister (S2) dan Doktoral (S3).


2. Thomas Suarez
howtosoflife.blogspot.com
Ilmuwan berusia 12 tahun ini mengaku, saat ini banyak anak-anak yang tidak hanya senang bermain game, tetapi mereka juga senang menciptakan gam untuk mereka sendiri.

Itulah, yang selama ini kerap dilakukan Suerez. Bukan hanya itu, ia juga mendirikan perusahaannya sendiri, Carrot Corp dan sudah menciptakan beberapa aplikasi iOS. Salah satu diantaranya adalah Earth Fortune, yang hanya menampilkan warna yang berbeda dari planet berdasarkan keberuntungan pemain.

Aplikasi ciptaannya yang paling sukses yaitu game yang menampilkan artis Justin Bieber di pertandingan Whac-a-Mole. Berkat kreativitasnya, ia memenangkan Tribeca Disruptive Innovation Award pada 2012 lalu.



3. Aaron Sonson, Satwant Singh, dan Gregory Paczkowski
 Ilustrasi / www.guardian.co.uk 
Ketiga remaja ini menciptakan aplikasi “Stop & Go” yaitu aplikasi yang memungkinkan remaja untuk menceritakan pengalamannya yang pernah ditilang oleh polisi, menemukan informasi yang diperlukan tentang hak-hak merekam dan memungkinkan pengguna untuk memetakan pencarian yang mereka butuhkan.

Ide aplikasi ini berawal dari masing-masing remaja asal London ini yang pernah ditilang berkali-kali dan digeledah polisi. Mereka mengatakan di situsnya bahwa mereka menciptakan “Stop & Go” dengan harapan membawa transparansi dan keadilan dalam prosedur tersebut.



4. Steven Gonzalez Jr.
 
Ketika berusia 12 tahun Steven Gonzalez Jr. didiagnosis terkena penyakit Leukimia Myelogenous akut, yaitu salah satu penyakit kanker yang jarang mematikan. Dokter mengatakan bahwa ia hanya memiliki kesempatan hidup sebesar 2 persen. Tetapi, ia bisa mematahkan diagnosa dokter dan selamat, meskipun sistem kekebalan tubuhnya saat itu lemah. Sehingga memaksanya masuk ke dalam ruang isolasi selama 100 hari.

Setelah Gonzalez sembuh, ia ingin membantu pasien kanker lain seusianya, sehingga ia menciptakan game “Play Against Cancer”. Dalam game tersebut, pemain menghancurkan sel kanker yang digambarkan dengan hantu berwarna hijau. Selain itu, ia juga mengembangkan “The Survivor Games”, yaitu jaringan sosial dan komunitas online pasien kanker remaja.



5. Team 2 (Res-Q)
Aplikasi “Stop & Go” bukan hanya menjadi ide inovatif, tetapi juga menginspirasi Tim 2-the-Res-Q yang terdiri dari empat gadis remaja berusia 14 tahun. Mereka mengembangan “CyberMentors” yaitu aplikasi anti kekerasan yang berfokus kepada anak-anak muda untuk membangun harga diri dan meningkatkan keselamatan mereka yang menjadi korban kekerasan.

CyberMentors mencakup fitur pesan pribadi yang memungkinkan pengguna dapat berbicara dengan CyberMentor langsung mengenai pengalaman tentang kekerasan yang dialaminya.

Tim ini bekerja sama dengan Fuerte International yang merupakan sebuah lembaga produksi ponsel berbasis di London, untuk dapat mengembangkan aplikasi ini. CyberMentors tersedia di Google Play dan platform berbasis web sosial.



6. Daniel Chao
Tahun lalu, saat Daniel Chao duduk di kelas lima SD dan berusia 10 tahun, ia menemukan aplikasi yang dapat mencatat berapa banyak bacaan yang sudah dilakukan dalam satu bulan terakhir.

Oleh karena itu aplikasinya dinamakan iRead Monthly yang memungkinkan siswa dengan meng-klik tanggal tertentu dan masukkan berapa menit yang ia gunakan untuk membaca hari itu. Pada akhir bulan, siswa dapat mengirimkan laporan tersebut melalui e-mail ke guru mereka.

Chao mengemukakan kepada CBS Denver bahwa ia bangga dan senang aplikasinya tersebut diterima oleh Apple meskipun usiany masih sangat muda.



7. Zora Ball
 www.heavy.com
Di usianya yang baru tujuh tahun, Zora Ball termasuk orang termuda untuk mengembangkan aplikasi mobile game. Saat itu ia ikut berpartisipasi sebagai salah satu peserta bahasa pemrograman di University of Pennsylvania's FATE Bootstrap Expo pada Desember 2012 untuk kategori usia 12 sampai 16 tahun.

Menurut Tribune Philadelphia, programmer kelas pertama akan mampu mengkonfigurasi ulang aplikasi yang telah dibuatnya dan Zora berhasil sehingga membuktikan bahwa ia melakukan semua pekerjaan itu sendiri.



8. Lim Ding Wen
www.geek.com
Pada 2009, ketika programmer asal Singapura berusia Sembilan tahun, Lim Ding Wen membuat aplikasi lukisan virtual untuk dinikmati oleh adik-adiknya. Aplikasi ini dinamakan Doodle Kids dan telah mendapat persetujuan dari Apple. Doodle Kids menggunakan gerakan sederhana yaitu meniru gambar yang sudah ada.

Lim yang sudah fasih dalam enam bahasa pemrograman telah menyelesaikan puluhan proyek. Pada Agustus 2012, ia mengerjakan dua proyek baru, termasuk pertandingan 3D pertamanya.



9. Zach Marks
www.thehollywoodgossip.com
Ketika Zach Marks masih berusia 11 tahun, meminta didaftarkan Facebook dengan menggunakan umur orangtuanya. Karena Facebook memiliki batasan usia minimal 13 tahun. Setelah orangtuanya memarahinya, ia pun memutuskan untuk menciptakan jejaring sosial sendiri yang aman bagi anak seusianya disebut Grom Social.

Pada Desember 2012, USA Today melaporkan, situs Marks tersebut dilihat oleh 2000 pengunjung dengan sekitar 6000 halaman tampilan setiap harinya. Ini cukup mengesankan, mengingat Groom Social awalnya hanya dikenal dari mulut ke mulut saja.

Groom Social memiliki fitur yang berbeda, seperti “Gaming”, “Entertainment”, dan “Health & Fitness” serta memiliki forum yang berisikan anti terhadap kekerasan, penyalah gunaan obat-obatan, dan rokok.



10. Santiago Gonzalez
Di usianya yang saat itu baru 14 tahun, Santiago Gonzalez sudah menciptakan 15 aplikasi iOS yang menarik, termasuk game edukatif. Puzzle Slide Super, misalnya, yang memungkinkan pengguna mengatur ulang potongan foto pilihannya yang tercecer.

Selain itu, memungkinkan pengguna dapat bermain dengan teman dengan menggunakan “built-in voice chat”. Ada juga Space - Solar System, yang memungkinkan pengguna belajar lebih banyak lagi tentang tata surya.

Kejeniusan Gonzalez tidak hanya pada aplikasi yang ia ciptakan itu saja, tetapi juga pada bidang akademik. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun ia sudah lulus kuliah. Bahkan ketika usia 17 tahun, ia mendapat gelar Master dalam ilmu komputer. Mengagumkan.

Sumber:
dunia

Ada Partikel Aneh di Perut Bumi

Para ilmuwan telah mengidentifikasi partikel misterius di dalam Bumi. Partikel aneh yang disebut geoneutrino atau bagian dari partikel antimateri neutrino (partikel dasar yang memiliki massa sangat kecil sehingga dapat menembus Bumi), menurut para ilmuwan, bersembunyi jauh di bawah permukaan Bumi.

setiap partikel bermateri memiliki partikel berlawanan, yaitu partikel antimateri. Partikel antimateri ini memiliki muatan yang berlawanan, dan saat kedua partikel ini bertemu, keduanya saling menghilangkan.

Partikel geoneutrino bukan sembarang partikel. Ilmuwan menyebutkan, partikel ini bisa saja mengungkapkan berapa banyak panas yang dihasilkan Bumi, dan bisa mengonfirmasi bahwa Bumi terbentuk dari materi matahari.
Ilustrasi / sciencedaily.com
Mesin Panas Raksasa

Bagaimana partikel aneh ini terbentuk? Penulis studi yang juga fisikawan di Gran Sasso National Laboratory Italia, Aldo Ianni menjelaskan, saat Bumi terbentuk, elemen-elemen radioaktif torium dan uranium  tersebar pada bagian dalam Bumi dengan konsentrasi berbeda, baik pada kerak Bumi maupun lapisan Bumi.

Kemudian elemen tersebut secara radioaktif membusuk, dan mengeluarkan panas, membentuk partikel subatomik yang dikenal sebagai geoneutrino.

Panas yang terbentuk dari pembusukan ini merupakan mesin yang menggerakkan gerakan kental, mencarikan materi yang membentuk lapisan bumi.

Hal ini dapat menggeser lempeng tektonik yang kemudian menyebabkan gempa Bumi.

Peneliti memiliki model untuk memprediksi berapa banyak panas yang dihasilkan di dalam Bumi. Untuk mengukurnya terasa rumit mengingat terletak bermil-mil di bawah permukaan.

"Jika Anda ingin memahami berapa banyak panas yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif ini, satu-satunya cara untuk memahami yaitu yang disebut panas radiogenik melalui geoneutrino," kata Ianni.

 
Partikel Kecil

Untuk melakukan hal itu, para peneliti di laboratorium bawah tanah Gran Sasso, dengan kedalaman hampir satu mil di bawah sebuah gunung di Italia, mencari sinyal di kolam besar berisi minyak cair yang berkilau atau kolam yang menghasilkan kilatan cahaya saat partikel seperti proton melewati kolam tersebut.

Ianni mengatakan, saat geoneutrino melewati cairan berkilau, partikel ini bertemu proton dan memancarkan positron dan kemudian neutron, menciptakan sinyal khas.

Banyak dari partikel-partikel aneh ini pada awalnya diidentifikasi berasal dari reaktor nuklir pembangkit listrik.

Tapi, dengan mengukur tingkat energi neutrino, geoneutrino ini bisa mengisolasi 30 persen tingkat energi neutrino yang berasal dari lapisan bumi.

Partikel geoneutrino tercipta dari pembusukan radioaktif torium dan uranium dalam sebuah reaksi yang mengeluarkan sejumlah panas.

Akibatnya, seberapa sering para peneliti menemukan partikel ini dapat mengungkapkan jumlah elemen radioaktif yang bersembunyi di lapisan Bumi, dan pada gilirannya mengetahui berapa banyak panas yang dihasilkan.

Bila perkiraannya tepat, maka ini membantu para ilmuwan memperbaiki pengetahuan mereka tentang lempeng tektonik.

Tak hanya itu, kata Ianni, partikel ini juga dapat mengonfirmasi teori bahwa Bumi terbentuk dari matahari.

Meteorit yang berasal dari sejarah awal Tata Surya mengandung rasio khusus uranium dan torium yang sangat erat mencerminkan komposisi permukaan matahari.

Dengan membandingkan rasio dengan jumlah unsur radioaktif yang ditemukan di dalam bumi, dapat mengkonfirmasi asal usul matahari Bumi.

Temuan ini telah dirinci pada jurnal preprint arXiv.org pada 11 Maret 2013.





Sumber:
viva